Search This Blog

Translate

Powered By Blogger

Pages

Tuesday, April 4, 2017

Cara Membuat Kolam Ikan Sederhana

      Pembuatan kolam terpal bagi petani yang tidak mempunyai lahan dan biaya untuk menggali kolam tanah, dengan cara ini bisa menghemat  biaya dalam membuat kolam terpal dan bagi petani yang memiliki modal yang besar dan ingin mendapatkan hasil yang baik dengan kualitas bagus serta tidak dipersulitkan dengan mengganti tiap tahun kolam terpal, sehingga membuat kolam tanah yang relatif selamanya digunakan .




     Kolam terpal sering dibudidayakan ikan lele, nila dan gurame, karena ikan ini usia berapapun selalu ada permintaan pasar, oleh sebab itu untuk memudahkan mengambil ikan kebanyakan pembudidaya menggunakan kolam terpal.
Ingin tau caranya?
Berikut Cara Membuat Kolam Terpal Sederhana :
Simak baik-baik cara-caranya ya....

Cara Membuat Kolam Terpal Sederhana

A. Siapkan Alat dan Bahan
- Bambu yang sudah dipotong kecil-kecil panjang 5 m @ 12 bh, lebar 3 m 12 bh.- Patok dari Bambu atau kayu yang kuat 12 bh- Sekam Padi @ 2 karung besar- Tali Kawat 1 roll-  Gergaji- Palu- Golok- Linggis.



1. Pembuatan Patok
   Untuk membuat rangka kita bisa menggunakan bambu atau kayu yang kuat agar tidak goyah pada musim hujan, pilihlah kayu yang tahan air diwaktu hujan.


2. Membuat Pagar
   Gunakanlah bambu anyam atau bambu Reng yang sudah dihaluskan, Bambu yang sudah dihaluskan kemudian disusun dengan ketinggian 5 cm antar jarak bambu yang diatasnya kemudian paku, ini untuk dinding kolam sekaligus sebagai tolak ukur ketinggian air.buat lah dengan ketinggian 50 cm.

3. Terpal
   Biasanya saya menggunakan terpal dengan merk Lumba-lumba karena tahan dari sinar matahari, namun bisa dikondisikan dengan kesukaan.terpal ukuran 4 X 6 m karena kita akan membuat kolam ukuran 3 X 5 m.Sebelum digunakan cuci terdahulu agar bahan kimia yang terdapat pada warna terpal hilang.


4. Sekam Padi
   Digunakan sebagai alas kolam sebelum dikasih terpal, diperuntukan apabila tekanan air besar tidak menekan kebawah yang bisa jadi ada kerikil sehingga terpal bocor. ataupun disaat menguras maupun memanen ikan kita terjun langsung keterpalnya.



5. Perawatan
   Setiap 3 hari atau seminggu sekali air kolam kurangi dengan selang atau shif pon agar kotoran bisa terbuang dan tidak menimbulkan penyakit.Kemudian isi kembali sebanyak 2 atau 3 ember air, bisa air klam atau air sumur untuk menambahkan.





B. Cara Pembuatan


1. Ukurlah panjang lebar untuk kolamnya, kemudian buatlah lubang sedalam 30 cm menggunakan linggis.kemudian pasang rangka/ patok dan tanam yang kuat.


2. Bambu yang dipotong tipis ukuran 5 cm dan haluskan. untuk panjang dan lebar buat masing-masing 10 buah, kemudian buat lah seperti membuat pagar/ dinding. Kemudian pasang bambu tersebut yang sudah dihaluskan kemudian disusun dengan ketinggian 5 cm antar jarak bambu yang diatasnya kemudian paku, ini untuk dinding kolam sekaligus sebagai tolak ukur ketinggian air.buat lah dengan ketinggian <50 cm.


3. apabila untuk pembuatan dinding sudah jadi maka satukan dengan rangka/ patok yang sudah dipasang tadi, kemudian ikat dengan kawat.


4. Dasar atau alas yang akan dipasang terpal bersihkan terlebih dahulu dari bebatuan serta kerikil yang ada, tarohlah sekam padi dan ratakan .


5. Pasang Terpal pada rangka yang sudah jadi, kemudian ikat dengan kawat tali, rapikan terpal usahakan jangan ada lipatan atau agar tidak menjadi tempat tumbuh bakteri atau virus.




   Demikian Cara Membuat Kolam Terpal Sederhana ini Selamat mencoba dan berkreasi, ini hanya sekedar tukar ilmu saja, apabila ada kekurangan saya mohon maaf.
Sekian pemirsa...
Wassalamu'alaikum dan sampai jumpa pada postingan berikutnya ya.


Cara Mengatasi Penyakit Ikan Gurame
 
 
    Kebanyakan ikan memang mudah sekali terjangkit penyakit yang bisa menyebabkan kematian. kalau tidak segera ditangani maka akan menular ke ikan ikan yang lainnya. cara mengatasi penyakit ikan gurame harus diketahui penyakitnya terlebih dahulu, baru kita beranjak untuk mengobatinnya. Penyebab matinya ikan gurami adalah penyakit yang disebut penyakit yang disebabkan non parasiter & penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan non parasiter misalnya berupa pencemaran air karena adanya gas beracun yang  berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan.

Hama yang biasanya menganggu ikan gurami adalah ikan liar pemangsa seperti gabus (Ophiocephalus striatur BI), belut (Monopterus albus Zueiw), lele (Clarias batrachus L) dan lain-lain. Musuh lainnya adalah biawak (Varanus salvator Dour), kura-kura (Tryonix cartilagineus Bodd), katak (Rana spec), ular dan bermacam-macam jenis burung. Beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, mujair dan sepat dapat menjadi pesaing dalam perolehan makanan. Oleh karena itu sebaiknya benih gurami tidak dicampur pemeliharaannya dengan jenis ikan yang lain. Untuk menghindari gurami dari ikan-ikan pemangsa, pada pipa pemasukan air dipasangi serumbung atau saringan ikan agar hama tidak masuk dalam kolam.


Penyakit Ikan Gurame
Gangguan penyakit dapat berupa penyakit non parasiter dan penyakit parasiter. Gangguan penyakit dapat lebih mudah menyerang ikan gurami pada saat musim kemarau dimana suhu menjadi lebih lebih dingin.
Penyakit non parasiter adalah penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit, tapi biasanya bersumber dari faktor lingkungan fisika dan kimia air dan makanan. Penyakit ini bisa berupa pencemaran air karena adanya gas beracun seperti asam belerang atau amoniak, kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturanan. Untuk mengetahui gangguan yang dialami oleh ikan yang dipelihara dapat diketahui dari pengamatan terhadap ikan. Bila ada gas beracun dalam air, ikan biasanya lebih suka berenang pada permukaan air untuk mencari udara segar.
Penyakit parasiter diakibatkan parasit. Parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Parasit dapat berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Berdasarkan letak penyerangannya parasit dibagi menjadi dua kelompok yaitu ektoparasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan dan endoparasit yang berada dalam tubuh ikan.
Ciri-ciri ikan yang terkena penyakit parasiter adalah sebagai berikut :


Penyakit pada kulit ikan gurame

Pada bagian tertentu kulit berwarna merah, terutama pada bagian dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya berlendir.
Penyakit pada insang :
Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu.

Penyakit pada organ
Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.
Penyakit Argulus Indicus atau kutu ikan, Penyakit ini disebabkan oleh parasit Argulus Indicusyang sumber penularannya adalah udang renik. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama fish lae atau kutu ikan. Kutu ini akan menempel dan menggigit mangsa sehingga berdarah. Penularannya adalah melalui air dan melalui kontak langsung dengan ikan lain, biasanya penyakit ini sering muncul pada kolam ikan yang kualitas airnya buruk. Cara penyembuhannya adalah dengan merendam ikanyang sakit ke dalam air garam 10 -15 g/liter selama 15 menit. Sebaiknya untuk menghindari ikan tertular kembali, anda menambahkan larutan garam 10 – 15 g/m2 untuk membunuh kutu air



Saran saya, perlakukan ikan seperti diri anda sendiri. Rawatlah mereka jika anda ingin ikan peliharaan anda tetap sehat.
See you in other article. 

Sunday, February 19, 2017

Ikan Gurame Konsumsi

Gurame konsumsi siap kirim

Anda berminat atau mencari sumber informasi seputar perikanan?
Alamat telah tertera di google maps: Kelompok Pembudidaya ikan SAWARGI. Jln. Sindanglaya, Sindangsari Banjarsari Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Telah terdaftar di Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Ilyasnesabanri@gmail.com
srimulyaniqurrotuainy@gmail.com

Saturday, February 18, 2017

Cara Praktis Pemijahan Ikan Lele

Pemijahan Ikan Lele Secara Praktis.


Proses pemijahan ikan lele sangatlah mudah dan tak terlalu mengeluarkan banyak modal. Cara ini sepertinya sudah sangat efektif bagi kalangan petani ikan. Mungkin para pembaca lumayan tertarik akan cara ini. Cara ini sangat efektif juga bagi kalangan masyarakat yang memiliki lahan kecil yang ingin di manfaatkan. Penasaran? Mari kita simak penjelasan dibawah ini. Check this out sob! 




Memilih Indukan Ikan Lele.

Langkah yang pertama saat pemijahan akan di lakukan adalah dengan memilih indukan lele jantan dan betina yang sudah memasuki kriteria siap kawin. Agar indukan satu tidak takut dengan indukan lainnya pilihlah indukan yang memiliki bobot yang seimbang. Perlu anda ketahui kedua indukan yang memiliki bobot seimbang sangat berpengaruh atas keberhasilan saat pemijahan serta telur yang dihasilkan. 



Menyiapkan Kolam Pemijahan.

Langkah selanjutnya dalam pemijahan ikan lele yakni dengan menyediakan kolam pemijahan. Ukuran kolam yang ideal untuk pemijahan adalah kolam yang memiliki lebar mencapai 1–2 meter, panjang mencapai 2-3 meter dan kedalaman kolam ideal kurang lebih sekitar 40-50cm. Usahakan saat pembuatan kolam dasar kolam diberi gabah atau pasir, jangan terlalu tebal dan harus rata. Lalu gabah atau pasir tersebut di tutupi dengan karung bekas. Tujuannya yakni agar suhu air kolam nantinya stabil, tak terlalu dingin ketika cuaca atau suhu udara sedang turun. Selanjutnya susun plastik/terpal secara rapih.

Satu lagi, sebelum kolam digunkan untuk pemijahan, keringkan kolam dan jemur kolam terlebih dahulu, setelah itu isi dengan menggunakan air, usahakan menggunakan air yang bersih dan jernih tentunya berkualitas baik. Diamkan air kolam selama 3-7hari. Ini berfungsi agar air menjadi bagus untuk kehidupan indukan lele maupun telur yang dihasilkannya.




Memasang Kakaban. 

Selanjutnya dengan membuat kakaban (media tempat bertelur) pada kolam pemijahan ikan lele, kakaban bisa di buat dengan menggunakan ijuk yang di jepit dengan bambu seukuran Kira” 2×20-30cm. Gunakan pemberat agar kakaban dapat tenggelam di dalam kolam dan tidak mengapung di atas permukaan air di dalam kolam. Gunakan lah bata di setiap ujung kakaban tersebut. 2/3 tumpuk bata. Agar bibit ikan lele tidak gampang stres ketika sedang proses pemijahan/setelah bertelur, letakanlah genting segitiga di atas tumpukan bata tadi untuk menutupi kakaban. Fungsi dari kakaban sendiri adalah agar telur hasil dari pemijahan tidak mudah berhamburan dan gampang untuk anda pindahkan.
Pembuatan kakaban harus sekokoh mungkin agar tidak dibuat berantakan oleh indukan lele yang bergerak aktif.



Kualitas Air. 

Kualitas air yang di gunakan saat pemijahan harus menggunakan air yang benar benar bersih dan berkualitas sangat baik. Sebab saat pemijahan ikan lele kandungan air harus kaya akan oksigen.



 Prosesi Pemijahan.

Dan langkah selanjutnya apabila langkah langkah di atas sudah di siapkan adalah melangsungkan proses pemijahan. Waktu yang sangat ideal untuk pemijahan ikan lele adalah di waktu sore hari, masukkan indukan sepasang indukan lele yang sudah matang ke dalam kolam pemijahan saat sore hari, umumnya ikan lele akan melangsungkan pemijahan saat malam hari sekitar pukul 23.00 – 05.00 wib.

Saat proses pemijahan sedang berlangsung usahakan kolam di tutup dengan sangat rapat guna menghindari indukan melompat keluar kolam. Saat pagi hari biasanya pemijahan sudah selesai, telur akan menempel pada kakaban. Umumnya telur yang berhasil di buahi akan berwarna transparan sedangkan telur yang tidak di buahi akan berwarna putih susu.

Pagi hari nya setelah pemijahan ikan lele selesai, segera angkat indukan lele dari dalam kolam. Hal ini bertujuan untuk menghindari di makannya telur telur oleh indukan ikan lele, karena biasanya setelah memijah indukan lele akan merasa lapar.



Penetasan Telur.

Setelah telur sudah di buahi langkah selanjutnya ialah proses penetasan telur ikan lele. Proses penetasan bisa menggunakan kolam pemijahan tersebut atau bisa juga menggunakan ember bulat (Jolang). Saat proses penetasan sedang berlangsung usahakan suplai oksigen (aerasi) harus berjalan secara optimal, suhu air di dalam kolam berkisar antara 28 – 29 derajat Celsius.

Umumnya telur yang sudah di buahi akan menetas selama 1 hari atau kurang lebih selama 24 jam. Telur yang menetas akan menjadi larva, setelah itu segera pisahkan telur yang gagal menetas atau larva yang mati agar tidak menimbulkan penyakit dan tumbuhnya jamur. Larva ikan lele akan bertahan tanpa pemberian pakan tambahan selama 3 – hari. 



Sekian info yang dapat saya berikan. Selebihnya jika ada kekurangan atau salah kata saya ucapkan  permintaan maaf sebesar besarnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan ilmu bagi para pembaca. 
Sekian... 

Thursday, February 16, 2017

Cara ternak ikan gurame yang baik.

Budidaya atau ternak ikan gurame di kolam terpal saat ini semakin diminati di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki lahan kosong dan cukup sulit untuk mendapatkan air yang bagus. Jika awalnya budidaya ikan gurame dilakukan di empang maupun kolam yang terdapat aliran air, kini ikan gurame bisa dibudidaya di kolam terpal. Bahkan kolam terpal yang digunakan tidak harus luas asalkan di desain dengan baik sesuai dengan kapasitas populasi ikan gurame. Modal yang dibutuhkan untuk budidaya ikan gurame kolam terpal juga lebih hemat jika dibanding dengan membuat kolam beton atau biasa di sebut kolam permanen. Selain itu, kolam terpal juga mudah dibongkar pasang jika ada kerusakan pada kolam dan nanti ketika sudah tidak lagi digunakan lagi .


Budidaya atau ternak ikan gurame di kolam terpal saat ini semakin diminati di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki lahan kosong dan cukup sulit untuk mendapatkan air yang bagus. Jika awalnya budidaya ikan gurame dilakukan di empang maupun kolam yang terdapat aliran air, kini ikan gurame bisa dibudidaya di kolam terpal. Bahkan kolam terpal yang digunakan tidak harus luas asalkan di desain dengan baik sesuai dengan kapasitas populasi ikan gurame. Modal yang dibutuhkan untuk budidaya ikan gurame kolam terpal juga lebih hemat jika dibanding dengan membuat kolam beton atau biasa di sebut kolam permanen. Selain itu, kolam terpal juga mudah dibongkar pasang jika ada kerusakan pada kolam dan nanti ketika sudah tidak lagi digunakan lagi .


Langkah ternak ikan gurame.

Membuat Media Ternak
Media yang digunakan untuk membuat kolam adalah plastik atau juga terpal, kita bisa membeli terpal di toko alat pertanian dengan harga bervariatif. Jika Anda tidak ingin menggunakan terpal maka bisa diganti dengan plastik transparan yang ukuran panjang dan lebarnya hampir sama dengan terpal. Selain terap atau plastik untuk ternak ikan gurame di kolam terpal juga membutuhkan batu bata merah yang disusun sebagai tembok penopang dengan ketinggian bervariatif maksimal panjang 4 meter, lebar 2 meter dan ketinggian 1 meter. Langkah awal yang dilakukan yaitu membuat tembok dari susunan batu bata merah, setelah tersusun rapi selanjutnya letakkan terpal atau plastik dibagian dinding dalam dan lantai dasar kolam.


Pengisian Air Kolam
Setelah membuat kolam selesai dilakukan, selanjutnya adalah mengisi kolam dengan air kurang lebih ketinggian air 50-75 cm. Hal itu bertujuan supaya ikan tidak mudah melompat atau ketika hujan tidak akan meluap setelah kolam terisi air proses ternak ikan gurame di kolam terpal belum bisa ditempati ikan gurame, tetapi kolam berisi air tersebut harus didiamkan kurang lebih 1 minggu atau lebih. Baru setelah itu kolam ditebari benih ikan gurame yang sudah berusia 2 bulan karena sudah mampu bertahan di cuaca dan suhu kolam terpal.


Takaran Jumlah Benih
Ukuran kolam yang sudah dijelaskan sebelumnya bisa digunakan untuk ternak gurame kurang lebih 200 ekor, hal ini bertujuan supaya populasi ikan ketika semakin besar tidak berlebihan. Selain itu selama ternak ikan gurame di kolam terpal harus rutin diberi pakan pada pagi dan sore hari. Untuk mengurangi efek panas matahari Anda bisa menambahkan enceng gondok sehingga suhu air tidak terlalu berlebihan. Sedangkan perawatan yang diperlukan antara lain membuat saringan air seperti dalam akuarium, karena jenis ikan ini membutuhkan oksigen yang baik dan air yang bersih. Setiap 2 minggu sekali air diberi sanitizer untuk membunuh bibit penyakit didalam kolam terpal.



Proses ini jika diterapkan dengan baik, maka budidaya dan ternak gurame menggunakan metode kolam terpal bisa menghasilkan panen yang baik. Bahkan perhitungan keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar dibanding metode lainnya. Dalam hitungan kurang lebih 4 bulan, ikan budidaya  gurame kolam terpal bisa dipanen dan siap disetorkan ke tengkulak atau distributor ikan air tawar untuk disalurkan ke berbagai kota.
Demikian sedikit ulasan singkat cara ternak ikan gurame di kolam terpal, semoga bisa menambah wawasan, inspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca.
Membuat Media Ternak
Media yang digunakan untuk membuat kolam adalah plastik atau juga terpal, kita bisa membeli terpal di toko alat pertanian dengan harga bervariatif. Jika Anda tidak ingin menggunakan terpal maka bisa diganti dengan plastik transparan yang ukuran panjang dan lebarnya hampir sama dengan terpal. Selain terap atau plastik untuk ternak ikan gurame di kolam terpal juga membutuhkan batu bata merah yang disusun sebagai tembok penopang dengan ketinggian bervariatif maksimal panjang 4 meter, lebar 2 meter dan ketinggian 1 meter. Langkah awal yang dilakukan yaitu membuat tembok dari susunan batu bata merah, setelah tersusun rapi selanjutnya letakkan terpal atau plastik dibagian dinding dalam dan lantai dasar kolam.


Pengisian Air Kolam
Setelah membuat kolam selesai dilakukan, selanjutnya adalah mengisi kolam dengan air kurang lebih ketinggian air 50-75 cm. Hal itu bertujuan supaya ikan tidak mudah melompat atau ketika hujan tidak akan meluap setelah kolam terisi air proses ternak ikan gurame di kolam terpal belum bisa ditempati ikan gurame, tetapi kolam berisi air tersebut harus didiamkan kurang lebih 1 minggu atau lebih. Baru setelah itu kolam ditebari benih ikan gurame yang sudah berusia 2 bulan karena sudah mampu bertahan di cuaca dan suhu kolam terpal.


Takaran Jumlah Benih
Ukuran kolam yang sudah dijelaskan sebelumnya bisa digunakan untuk ternak gurame kurang lebih 200 ekor, hal ini bertujuan supaya populasi ikan ketika semakin besar tidak berlebihan. Selain itu selama ternak ikan gurame di kolam terpal harus rutin diberi pakan pada pagi dan sore hari. Untuk mengurangi efek panas matahari Anda bisa menambahkan enceng gondok sehingga suhu air tidak terlalu berlebihan. Sedangkan perawatan yang diperlukan antara lain membuat saringan air seperti dalam akuarium, karena jenis ikan ini membutuhkan oksigen yang baik dan air yang bersih. Setiap 2 minggu sekali air diberi sanitizer untuk membunuh bibit penyakit didalam kolam terpal.



Proses ini jika diterapkan dengan baik, maka budidaya dan ternak gurame menggunakan metode kolam terpal bisa menghasilkan panen yang baik. Bahkan perhitungan keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar dibanding metode lainnya. Dalam hitungan kurang lebih 4 bulan, ikan budidaya  gurame kolam terpal bisa dipanen dan siap disetorkan ke tengkulak atau distributor ikan air tawar untuk disalurkan ke berbagai kota.
Demikian sedikit ulasan singkat cara ternak ikan gurame di kolam terpal, semoga bisa menambah wawasan, inspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca.